Jadi Rebutan Ganjar-Prabowo, Khofifah Bocorkan Kriteria Capres yang Akan Didukung di Pilpres 2024

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa diwawancarai wartawan di alun-alun Jember.

JEMBER, detikkota.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa digadang-gadang menjadi Ketua tim pemenangan salah satu pasangan capres-cawapres 2024. Dua pasangan itu yakni Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Khofifah tidak menjawab secara gamblang. Dia mengatakan dirinya masih menjabat gubernur aktif.

Banner

“Wis ta rek, saya ini kan masih gubernur efektif. Begitu ya…,” kata Khofifah, di sela jalan sehat di kantor Bakorwil Jember dilansir detik, Minggu (5/11/2023).

Ketika Khofifah ditanya soal pilih jadi ketua timses pasangan pasangan mana antara Prabowo dan Ganjar, Khofifah menjawab masih ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur. Dia ingin menyelesaikan tugas sebaik dan semaksimal mungkin.

“Izinkan saya menyelesaikan tugas ini sebaik mungkin, semaksimal mungkin,” tegasnya.

Khofifah kemudian menyampaikan ucapan terima kasih dengan bahasa Jawa.

“Suwun yo….(terima kasih, ya),” pungkas Khofifah.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa blak-blakan soal sosok calon presiden (capres) yang akan dia dukung di Pilpres 2024. Bahkan, Khofifah menjabarkan beberapa kriteria ideal capres yang didambakan.

“Inilah kawan-kawan, kita mencari pemimpin terbaik untuk bangsa Indonesia ke depan. Jadi kalau PR (pekerjaan rumah) bangsa ini menurut saya, pertama persatuan, kedua persatuan, ketiga persatuan,” tegasnya, Jumat (3/11/2023).

Khofifah menekankan, Presiden Indonesia yang akan datang harus terus berkomitmen menjaga persatuan Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Papua.

“Apa yang terjadi di Papua? Kalau saya ndak pernah underestimate bahwa kita harus menjaga Indonesia terhindar dari kemungkinan terjadi disintegrasi bangsa,” jelasnya.

“Ada negara umurnya 25 tahun, 40 tahun, 50 tahun kemudian ya dia sudah tidak survive (karena disintegrasi bangsa). Kita bersyukur sudah 78 tahun, itulah yang menjadi dinamika internal dan eksternal, itulah yang harus terus bisa dicari equilibrium dynamic. Dinamika-dinamika itu harus dicari titik temunya, supaya semua kemudian terbangun keseimbangan-keseimbangan baru,” imbuhnya.

Didesak soal sosok yang sesuai kriteria Khofifah tersebut? Ketua Muslimat NU itu tidak secara jelas menyebut figur.

“Pokoknya, kita butuh pemimpin yang mampu membangun equilibrium dynamic, pasti dinamika lokal, regional, nasional, global. Dari situ kemudian kita butuh proses untuk membangun keseimbangan-keseimbangan baru,” kilahnya.

Khofifah lalu ditanya awak media siapa sosok yang paling dekat dengan kriteria tersebut, dia menjawab “Ya, sampean wae,” jawab Khofifah berseloroh menolak untuk menjawab secara tegas pertanyaan awak media.

title="banner"
Banner