SUMENEP, detikkota.com – Cuaca buruk di perairan Kabupaten Sumenep Jawa Timur berimbas luas. Di antaranya, lebih dari seminggu sejumlah kapal pengangkut sembilan bahan pokok (sembako) tujuan Pulau Sapeken tertahan akibat gelombang tinggi. Mereka tidak berani berlayar demi keselamatan.
Surat Keputusan yang dikeluarkan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur (Jatim) Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Kalianget menunda semua aktifitas pelayaran sejak 26 Februari kemarin sebab tinggi gelombang di perairan Sumenep mencapai 1,25 hingga 2,75 meter.
Kepala Adminsitrator Pelabuhan Sapeken Abd Rahem membenarkan bahwa, saat ini sejumlah kapal sembako yang semestinya sudah sempai ke Pulau Sapeken masih tertahan di daratan. Selain di Pelabuhan Kalianget, kapal pengangkut sembako juga tertahan di Banyuangi.
“Seharusnya tiga hari lalu sudah sampai di sini. Namun kapal yang mengangkut sembakko masih ada di Pantai Boom Kelurahan Kampung Mandar, Banyuangi,” jelasnya, Senin (27/2/2023).
Informasi yang didapatkannya, ada juga sejumlah kapal pengangkut sembako yang berlindung di Pelabuhan Gersik Putih Kecamatan Kalianget. Mereka masih menunggu cuaca bersahat sebelum berlayar. “Bisa dicek di sana keberadaan kapal pengangkut sembako yang ke Sapeken. Hingga saat ini juga masih tertahan”, tuturnya.
Pihaknya mengimbau agar semua perusahaan pelayaran lebih menguntamakan keselamatan daripada memaksakan diri untuk berlayar. Sebab, berdasarkan hasil koordinasinya dengan BMKG gelombang di tengah laut memang cukup berbahaya. “Mereka harus bersabar menunggu cuaca bersahabat, biar aman,” pungkasnya.(red)