SUMENEP, detikkota.com – Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Ahmad Hudaifah, meluncurkan program inovatif bertajuk “SpHeal Blessing”. Program ini mengusung konsep pendampingan mental dan spiritual bagi pasien rumah sakit melalui Majelis Taklim Virtual.
“SpHeal Blessing” merupakan bagian dari kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama Islam yang difokuskan pada pemulihan mental dan spiritual pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
Ahmad Hudaifah menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul karena masih minimnya penerapan layanan Spiritual Care di rumah sakit.
“Aspek mental-spiritual dalam layanan kesehatan masih sering terabaikan. Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan spiritual pasien yang belum terakomodasi dengan baik,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Sebagai langkah awal, ia telah melakukan kunjungan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas di wilayah Sumenep untuk menyosialisasikan program ini, sekaligus menjajaki kolaborasi dengan layanan penyuluhan agama yang sudah ada.
Dukungan terhadap program ini datang dari berbagai pihak, termasuk kalangan medis. Dr. dr. Utomo, MKes, SpKJ., menyatakan bahwa pendekatan spiritual merupakan bagian penting dalam proses penyembuhan.
“Spiritualitas adalah bagian dari modalitas terapi. Penyuluh agama memiliki peran strategis dalam mendukung aspek ini melalui pendekatan psikoreligi,” katanya.
Kepala Kemenag Sumenep, Abdul Wasid, juga menyampaikan apresiasi terhadap peluncuran program ini. Ia mendorong agar “SpHeal Blessing” dimasukkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Sumenep.
Senada dengan itu, Ketua Pengurus Daerah IPARI Sumenep, Moh. Halili, menegaskan bahwa program tersebut telah dimasukkan dalam Renstra PD IPARI 2025 sebagai bagian dari upaya memperkuat pendampingan berbasis spiritual di sektor kesehatan.
Dengan hadirnya “SpHeal Blessing”, diharapkan terbangun kolaborasi yang lebih erat antara tenaga medis dan penyuluh agama, demi memberikan pelayanan yang lebih menyeluruh bagi pasien — baik secara fisik maupun batiniah.