SUMENEP, detikkota.com – Soal isu pergantian Ketua DPD Partai Golkar Sumenep yang makin santer dibicarakan publik, akhirnya Moh Lukmanul Hakim buka suara. Ia sebagai ketua partai berlambang pohon beringin itu membantah keras kabar rencana pergantian kepemimpinan dirinya.
“Saya nggak tahu siapa yang bikin isu itu. Namanya media sosial, kadang ada asumsi-asumsi liar,” tegas Kiai Lukmanul Hakim, Senin (12/05).
Kiai Lukman, yang menjabat sejak 2021, menegaskan bahwa kondisi internal Golkar Sumenep hingga kini masih solid.
“Kalau dibilang mau diganti ini itu, saya tidak tahu siapa yang buat. Yang jelas DPD Jatim dan DPP tidak ada arahan ke situ. Kita tetap solid,” ujarnya.
Terkait Musyawarah Daerah (Musda) yang menjadi momen pergantian kepemimpinan, Lukman menyatakan bahwa sepenuhnya kewenangan itu ada di tangan DPD Jatim dan DPP.
“Waktunya nanti kita tunggu dari DPD Jatim. Kita tetap berkoordinasi,” katanya.
Meski gagal meraih kursi di Pemilu 2024, Lukman memastikan tidak ada gejolak berarti.
“Gagal dapat kursi bukan berarti kita pecah. Tetap solid. Kalau ada isu calon dari bawah, itu orang-orang tidak bertanggung jawab,” tandasnya.
Di sisi lain, pengamat politik Universitas Wiraraja, Wildan Rasaili, menilai isu ini mencuat pasca-rotasi di DPD Golkar Jatim dan menyebut wajar jika kinerja ketua daerah ikut dievaluasi.
“Ini soal momentum dan evaluasi organisasi. Figur baru harus bukan hanya populer, tapi juga kuat secara struktural,” ujar Wildan.
Situasi ini membuat masa depan kepemimpinan Golkar Sumenep menjadi sorotan tajam, baik dari internal maupun publik.