SUMENEP, detikkota.com – Petani garam di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mulai panen. Target produksi garam tahun ini sebanyak 100 ribu ton. Hingga Juli 2023, produksi garam rakyat masih mencapai 10 ribu ton lebih.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Edy Ferrydianto mengatakan, jumlah produksi tersebut dinilai cukup baik mengingat masih ada waktu hingga akhir tahun 2023.
“Capaian itu sudah membaik dari tahun sebelumnya, semoga cuaca terus membaik dan tidak buruk seperti tahun kemarin,” harapnya, Jumat (21/7/2023).
Menurutnya, perolehan hasil produksi garam sangat bergantung pada cuaca. Jika cuaca membaik, maka capaian produksi garam akan banyak. Bahkan, melebihi dari target yang sudah ditentukan.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi pada para petani garam agar capaian produksi tahun ini melimpah. Termasuk melakukan pendekatan dan komunikasi dengan pihak desa.
Jika dibanding dengan tahun sebelumnya, lanjut Edy, capaian produksi garam musim ini cukup memuaskan. Pada tahun 2020, produksi garam mencapai 50 ribu ton dari target produksi 236 ribu ton. Di tahun 2021, dari target produksi 193 ribu ton, hanya dicapai 94 ribu ton. Pada tahun 2022 produksi hanya mencapai 46 ribu ton dari target 100 ribu ton.
“Ada faktor cuaca yang tidak baik sepanjang musim kemarau. Terjadi hujan terus menerus meski musim kemarau,” ucapnya.
Terpisah, anggota Komisi II DPRD Sumenep, Juhari mengatakan, tidak tercapainya target produksi garam perlu upaya pendekatan terhadap para petani garam secara intens. Misalnya, pada saat harga garam rendah, Pemkab Sumenep segera mengambil tindakan agar petani tetap semangat memproduksi garam.
“Intinya harus banyak cara. Misal mengusulkan dana agar ada lahan garam integrasi dan lainnya,” kata politisi PPP itu.
Diketahui, jumlah produksi itu didapat dari lahan seluas 1.967,42 hektare, yang tersebar di 11 kecamatan di Sumenep. Rinciannya, Kecamatan Gapura seluas 302,70 hektare, Kalianget 505,05 hektare, Saronggi 495,10 hektare, Pragaan 257,96 hektare, Gili Genting 176,74 hektare, Talango 8,00 hektare, Dungkek 0,75 hektare, Raas 126,30 hektare, Arjasa 24,50 hektare, Kangayan 19,56 hektare, dan Kecamatan Sapeken seluas 50,76 hektare.