Pemkot Surabaya dan DWP Dispendik Gelar Baksos HAN 2025 untuk 347 Siswa

SURABAYA, detikkota.com – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Pemerintah Kota Surabaya bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menyelenggarakan kegiatan bakti sosial di SMPN 12 Surabaya, Rabu (22/7/2025). Acara ini mengusung tema “Indahnya Berbagi Kisah di Hari Anak Nasional, Wujudkan Impian Anak Surabaya Hebat – Pendidik Inklusif untuk Semua, Tidak Ada Anak Tertinggal.”

Sebanyak 347 siswa tingkat SD hingga SMP dari berbagai sekolah di Surabaya menerima bantuan berupa tas, perlengkapan sekolah, dan uang tunai. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak kurang beruntung, termasuk anak yatim piatu dan anak berkebutuhan khusus.

Bunda Guru Kota Surabaya, Rini Indriyani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap peringatan Hari Anak Nasional sekaligus bertepatan dengan momentum bulan Muharram. Ia menekankan pentingnya memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak.

“Kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal. Semua anak, termasuk yang memiliki keterbatasan, berhak mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Rini Indriyani.

Ia juga menegaskan bahwa Dinas Pendidikan telah diminta untuk memprioritaskan anak-anak penerima bantuan agar bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang lebih tinggi. “Kami tidak ingin mereka putus sekolah. Harus ada kesinambungan dari SD, SMP, hingga SMA,” tegasnya.

Rini menjelaskan bahwa bakti sosial ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HAN yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya, di luar program nasional yang sudah berjalan. Ia juga menyampaikan harapannya agar perhatian terhadap anak-anak tidak hanya dilakukan setiap 23 Juli, tetapi menjadi komitmen harian semua pihak.

Sepanjang hari itu, Rini Indriyani mengikuti lima agenda yang seluruhnya berfokus pada anak. Ia juga menyampaikan pentingnya kesejahteraan guru sebagai faktor penting dalam kualitas pendidikan anak. “Guru yang sejahtera akan mengajar dengan penuh cinta dan semangat, dan anak-anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. “Kami menggandeng PKK, PAUD, dan elemen lain agar seluruh aspek—anak, guru, dan keluarga—terlibat aktif dalam proses pendidikan,” pungkasnya.