Rektor IAIN Madura Dinilai Melanggar Kebijakannya Sendiri

Senin, 29 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi tunggal di halaman Rektorat IAIN Madura

Aksi tunggal di halaman Rektorat IAIN Madura

PAMEKASAN, detikkota.com – Mohammad Kosim, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dinilai melanggar aturannya sendiri. Hal itu disampaikan Misbahun Nury, Ketua Dewan Advokasi Mahasiswa Kritis Transformatif (DEMAK) usai melaksanakan aksi tunggal di halaman Rektorat IAIN Madura, (29/3/2021) siang.

Menurut Mahasiswa semester 8 IAIN Madura ini, kebijakan yang dinilai dilanggar tersebut berupa Surat Edaran (SE) Rektor Pasal G. Isinya kegiatan yang dilaksanakan di kampus harus sesuai jam kerja.

Misbahun Nury menjelaskan, kegiatan tersebut adalah Persemakmuran Pimpinan Rektor se-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Surat Edaran Rektor Pasal 2 point G, dimana waktu kegiatan kampus sesuai jam kerja. Jam kerja itu sampai sore, tapi kebijakan itu malah dilanggar Rektor sendiri dengan mengadakan kegiatan malam,” ujarnya

“Rektor seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjalankan kebijakannya sendiri, jangan membedakan kegiatan, entah dari Mahasiswa, Dosen maupun kegiatan Pimpinan lainnya karena SE yang dikeluarkan tersebut juga berkenaan dengan masa Pandemi Covid-19,” sambungnya

Dalam aksi tunggalnya tersebut, Misbahun Nury yang sekaligus Korlap aksi ini tidak ditemui Mohammad Kosim, Rektor IAIN Madura. Ia mengaku kecewa karena aspirasi yang disampaikan tidak ditemui Rektor tanpa adanya alasan yang jelas, bahkan tidak ada perwakilan.

Dikonfirmasi terpisah, Muhammad Kosim mengakui bahwa dirinya tidak mendapat informasi terkait aksi tunggal mahasiswa tersebut.

“Maaf, saya tidak mendengar kalau ada aksi tunggal,” singkatnya melalui pesan Whatsapp.

Ditanya lebih lanjut soal melanggarnya aturan SE yang dimaksud, Mohammad Kosim hanya membaca. Media ini kemudian mencoba menghubungi via telepon, namun Rektor IAIN Madura ini tetap tidak merespon.

Sementara, Misbahun Nury menyebut, bahwa Rektor tersebut terkesan mangkir.

Bukan tanpa alasan, surat pemberitahuan tersebut diakuinya sudah masuk beberapa waktu yang lalu, bahkan sempat dikonfirmasi ulang via Whatsapp.

“Jadi begini, aksi ini rencananya mau dilakukan Sabtu (27/3) kemarin. Berhubung di kampus ada kegiatan, jadi saya menghargai untuk ditunda. Bahkan surat itu (pemberitahuan,red) saya kirim via WA, kok bisa tidak tahu,” tutup Misbahun (Fauzi)

Berita Terkait

Pemkab dan Pemprov Jatim Tinjau Penanganan Dampak Erupsi Semeru
Aktivitas Semeru Meningkat Tajam, Pendakian Ditutup dan Evakuasi Dilakukan
Konten Pariwisata Lumajang Jadi yang Terfavorit dalam RRI Awards 2025
Bangkalan Bersyukur, Gelar Pahlawan Nasional untuk KH. Kholil Dirayakan dengan Kirab
Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Destinasi Wisata Pronojiwo Tetap Aman
Penerimaan Bintara Brimob 2026, Polres Sumenep Terapkan Prinsip BETAH dalam Rikmin Awal
Bupati Lumajang Tegaskan Kewaspadaan Tetap Diutamakan Meski Aktivitas Semeru Relatif Aman
Satlantas Polres Sumenep Gelar Police Goes to School di SMPN 1 Sumenep dalam Rangka Ops Zebra Semeru 2025

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 11:10 WIB

Pemkab dan Pemprov Jatim Tinjau Penanganan Dampak Erupsi Semeru

Jumat, 21 November 2025 - 09:26 WIB

Aktivitas Semeru Meningkat Tajam, Pendakian Ditutup dan Evakuasi Dilakukan

Jumat, 21 November 2025 - 09:15 WIB

Bangkalan Bersyukur, Gelar Pahlawan Nasional untuk KH. Kholil Dirayakan dengan Kirab

Kamis, 20 November 2025 - 13:23 WIB

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Destinasi Wisata Pronojiwo Tetap Aman

Kamis, 20 November 2025 - 10:54 WIB

Penerimaan Bintara Brimob 2026, Polres Sumenep Terapkan Prinsip BETAH dalam Rikmin Awal

Berita Terbaru