detikkota.com – Lewat desir angin kumemanggil namamu
Meski pelataran rumahmu berjelaga salju
Daun-daun pun tertunduk lesu
Mendekapi akar-akar yang bergelayut manja pada rimbun perdu
Namun halimun, masih saja lugu
Mengintip malu-malu dari balik serumpun bambu
Wajahnya, cerminkan ragu
Seperti tiada ikhlas saat kuketuk pintu rumahmu
Nabastala perlahan mengabu
Sirnakan jejak-jejak pijakku
Kembali kuterkunci ambigu
Terpanggang di atas tungku
Perlahan, rinai menyapaku
Membasuh letih, penindih lusuhku
Biarlah kuredam gemuruh badai, dengan senandung doaku
Pada-Nya, Sang Penentu Hidupku
Selamat siang rekan2 shabat semua bujangga buat selingan untuk info lainya Dan salam hormat saya
*) Bay Dewa Aruna