Tiang Lampu Penerang Jalan menjadi Sarang Burung

Kamis, 2 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANYUWANGI, detikkota.com – Penggunaan wifi nampaknya sudah beralih menjadi kebutuhan masyarakat di era digitalisasi seperti sekarang ini, namun hal tersebut tidak di imbangi dengan pemasangan yang rapi dan terkesan berserakan bahkan menggunakan fasilitas negara oleh pengusaha wifi.

Hal tersebut salah satunya terlihat di Desa Tampo Kecamagan Cluring Banyuwangi terlihat pada tiang Lampu penerangan jalan berserakan kabel wifi bagaikam sarang burung.

Menurut ABI salah seorang warga Tampo saat dikonfirmasi menuturkan bahwa keberadaan pemasangan kabel wifi didesanya sungguh jauh dari kata rapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“kami akui bahwa wifi sekarang ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat, namun hal itu harusnya diimbangi dengan fasilitas yang memadai dan harus punya standart pemasangan kabel yang benar.” ungkapnya.

Masih menurut Abi, bahwa pemasangan kabel wifi didesanya masih menggunakam fasilitas negara.

“lihat saja para pengusaha wifi kok menggunakam fasilitas negara seperti tisng lampu penerangan jalan, hampir disetiap tiang ada kabel wifi yang berserakan, hal ini menjadi keprihatinan kita, selain sangat tidak rapi dilihat, hal ini juga kami anggap merugikan masyarakat, jika terjadi konsleting listrik arus pendek dengan padatnya rumah penduduk, maka siapanyang akan dirugikan bukan hanya pengusaha wifi tapi juga masyarakat.” imbuhnya.

Dalam Hal ini Abi berharap ada tindakan tegas dari instansi terkait.

“ya kami berharap ada tindakan tegas lah dari pihak pihak terkait, selain membuat aturan tersendiri kami juga berharap para pengusaha wifi juga membuat tisng sendiri agar tidak menggunakan fasilitas negara yang regulasinya pun menurut saya kursng jelas dalam penggunaannya.” tegasnya.

Disinggung terkait pengusaha wifi, abi mengatakan ada beberapa pengusaha yang masuk didesanya.

“kalau pengusahanya siapa saja saya tidak tahu, tapi menurut penuturan ketua Bumdes Desa Tampo pada saat saya klarifikasi di desa tampo ini ada 6 pengusaha wifi termasuk Bumdes itu sendiri, karena menurut penuturan ketua bumdes, disana Bumdes punya server sendiri, disini peran serta pemerintah desa juga harus aktif untuk pendataan dan penataan bagi para pengusaha wifi yang masuk pada desa Tampo.” pungkasnya.(team)

Berita Terkait

Bupati Ipuk Sambut Baik Arahan Presiden Prabowo untuk Perpanjangan Kereta Cepat ke Banyuwangi
Satpas Polres Sumenep Tingkatkan Pelayanan Masyarakat Melalui Program Polisi Menyapa
Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep
Wali Kota Eri Cahyadi Sambut Delegasi 17 Negara dalam Peringatan 70 Tahun KAA di Surabaya
PB ISSI Beri Penghargaan untuk Banyuwangi, Apresiasi Konsistensi Kembangkan Sport Tourism
BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan
DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen
Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 12:18 WIB

Bupati Ipuk Sambut Baik Arahan Presiden Prabowo untuk Perpanjangan Kereta Cepat ke Banyuwangi

Rabu, 5 November 2025 - 11:12 WIB

Satpas Polres Sumenep Tingkatkan Pelayanan Masyarakat Melalui Program Polisi Menyapa

Senin, 3 November 2025 - 15:18 WIB

Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:22 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Sambut Delegasi 17 Negara dalam Peringatan 70 Tahun KAA di Surabaya

Kamis, 30 Oktober 2025 - 17:50 WIB

PB ISSI Beri Penghargaan untuk Banyuwangi, Apresiasi Konsistensi Kembangkan Sport Tourism

Berita Terbaru

Petani di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, mulai menanam jagung di awal musim hujan.

Daerah

Awal Musim Hujan, Petani di Sumenep Mulai Tanam Jagung

Kamis, 6 Nov 2025 - 17:35 WIB