Begini Cara Rumah Batik Canteng Koneng Peringati Hari Batik Nasional

Senin, 2 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Owner dan Designer Rumah Batik Canteng Koneng Sumenep, Didik Haryanto usai mengisi pelatihan membatik pada siswa SMA.

Owner dan Designer Rumah Batik Canteng Koneng Sumenep, Didik Haryanto usai mengisi pelatihan membatik pada siswa SMA.

SUMENEP, detikkota.com – Tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Batik masuk sebagai warisan budaya Indonesia yang berharga dan masuk kedalam identitas bangsa.

Batik saat ini sudah masuk warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Selain itu, Presiden Indonesia Jokowi juga turut memperingatinya dengan menggelar acara ‘Istana Berbatik’, Minggu (1/10/2023) malam dan dihadiri para Menteri dan pimpinan lembaga negara.

Tidak ketinggalan, Owner dan Designer Rumah Batik Canteng Koneng Sumenep, Didik Haryanto mengatakan, dirinya ‘memperingati’ Hari Batik Nasional setiap hari dan tidak hanya menunggu tanggal 2 Oktober, dengan terus menularkan ilmu membatik pada banyak kalangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami tidak hanya mengajarkan ilmu membatik pada anak usia dini, para pelajar, mahasiswa dan orang dewasa. Lebih dari itu, pihaknya telah banyak mengajarkan cara membatik kepada para narapidana di banyak Rutan (Rumah Tahanan Negara),” kata Didik, sapaan karibnya pada media detikkota saat diwawancarai mengenai Hari Batik Nasional, Senin (2/10/2023).

Didik merinci, dirinya bersama tim telah mengajarkan ilmu membatik di Rutan Kelas IIB Sumenep, Rutan Banyuwangi dan Rutan Mataram. Di masing-masing Rutan, ada ciri khias batik yang berhasil dikembangkan usai pelatihan yang dilaksanakan Rumah Batik Canteng Koneng.

“Di Rutan Sumenep ada Batik Gatra, di Rutan Banyuwangi ada Batik Gajah Oleng Jeruji dan di Rutan Mataram ada Batik Gembok. Itu semua berawal dari binaan Rumah Canteng Koneng,” bebernya.

Dalam waktu dekat, lanjut Didik, pihaknya akan memberikan pelatihan membatik di Rutan Malang. “Ini bagian dari ikhtiyar kami untuk terus mengembangkan kerajinan batik dan melestarikan budaya leluhur,” imbuhnya.

Menurutnya, warga binaan Rutan menjadi salah satu sasaran pembinaan membatik dengan harapan agar mereka memiliki keterampilan yang dapat dijadikan sebagai mata pencaharian yang menghasilkan uang setelah bebas.

“Setelah mereka bebas, mereka tidak usah direpotkan dengan ke sana ke mari mencari lowongan pekerjaan. Mereka bisa berwira usaha sendiri dengan membatik, berbekal keterampilan yang telah didapat saat di Rutan,” pungkasnya.

Melansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), peringatan Hari Batik Nasional dimulai ketika batik didaftarkan ke kantor UNESCO di Jakarta untuk mendapatkan status intangible cultural heritage (ICH).

Pendaftaran tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada 8 September 2008 lalu. Sejak itu, pada 9 Januari 2009 pengajuan tersebut resmi diterima oleh UNESCO.

Adapun pengukuhan batik dilakukan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Sidang tersebut berlangsung pada 2 Oktober 2009 dan menjadikan peringatan Hari Batik Nasional jatuh di tanggal tersebut.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menerbitkan Kepres Nomor 33 Tahun 2009 yang menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Tujuan peringatan ini untuk memberikan kesadaran pada masyarakat terkait batik, terutama untuk melindungi dan mengembangkan batik di Indonesia.

Berita Terkait

Pemkab Sumenep Gelar Haul Raja-Raja se-Madura, Teladani Nilai Perjuangan dan Kebijaksanaan Leluhur
Prosesi Arya Wiraraja Warnai Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep
Puluhan Pelukis Ikuti Festival Seni Lukis Madura 2025 di Sumenep
Ribuan Penari Siap Meriahkan Gandrung Sewu 2025, Termasuk Diaspora dari Amerika
Haul Akbar K.R. Khotib Paranggan Dihadiri Ribuan Jamaah dan Tokoh Nasional
Motif “Wader Kesit” Jadi Sorotan di Banyuwangi Batik Festival 2025
Tradisi Petik Laut Mayangan Kembali Digelar Meriah, Wali Kota Probolinggo Ajak Warga Lestarikan Budaya Pesisir
Kobaran Semangat dari Canteng Koneng: Menjaga Nyala Batik Sumenep

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 08:46 WIB

Pemkab Sumenep Gelar Haul Raja-Raja se-Madura, Teladani Nilai Perjuangan dan Kebijaksanaan Leluhur

Minggu, 26 Oktober 2025 - 02:51 WIB

Prosesi Arya Wiraraja Warnai Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:21 WIB

Puluhan Pelukis Ikuti Festival Seni Lukis Madura 2025 di Sumenep

Senin, 20 Oktober 2025 - 09:53 WIB

Ribuan Penari Siap Meriahkan Gandrung Sewu 2025, Termasuk Diaspora dari Amerika

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:34 WIB

Haul Akbar K.R. Khotib Paranggan Dihadiri Ribuan Jamaah dan Tokoh Nasional

Berita Terbaru