Daerah  

Malam Keakraban Paskibraka Lumajang Teguhkan Semangat Kepemimpinan Generasi Muda

LUMAJANG, detikkota.com – Malam Keakraban Paskibraka Kabupaten Lumajang 2025 yang berlangsung di halaman belakang Pendopo Arya Wiraraja, Minggu (17/8/2025), menjadi ajang kebersamaan sekaligus penguatan karakter dan kepemimpinan bagi para pengibar bendera pusaka.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan bahwa Paskibraka tidak hanya berperan sebagai pasukan pengibar bendera, tetapi juga simbol kedisiplinan, tanggung jawab, dan keteguhan hati generasi muda. “Kalian adalah cermin semangat bangsa. Di pundak kalian, nilai disiplin, tanggung jawab, dan cinta tanah air dipertaruhkan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pengibaran bendera tidak hanya ditentukan oleh latihan fisik, melainkan juga kesiapan mental dan spiritual. Menyinggung kasus pengibaran bendera terbalik di salah satu daerah yang sempat viral, Bunda Indah menilai hal itu sebagai pelajaran berharga agar kehormatan bangsa tidak terciderai.

Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, turut menyampaikan apresiasi. Menurutnya, dedikasi 75 anggota Paskibraka 2025 menjadi bukti semangat juang generasi muda Lumajang. “Energi positif mereka adalah modal penting untuk membangun bangsa ke depan. Dari lapangan ini akan lahir pemimpin masa depan,” tegasnya.

Malam keakraban ini juga menjadi ruang refleksi bagi para anggota Paskibraka. Mereka mengenang perjalanan panjang sejak seleksi, pelatihan, hingga momen pengibaran bendera pada HUT ke-80 RI. Acara diisi dengan dialog inspiratif bersama pimpinan daerah, doa bersama, dan kegiatan kebersamaan yang menekankan pentingnya solidaritas dan kepemimpinan kolektif.

Pemerintah daerah menegaskan bahwa Paskibraka bukan sekadar pasukan simbolik, melainkan aset pembangunan manusia. Melalui pembinaan berkelanjutan, mereka diharapkan tumbuh menjadi generasi emas Lumajang yang siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan semangat nasionalisme.

“Paskibraka adalah cikal bakal pemimpin bangsa. Semangat mereka tidak boleh berhenti setelah upacara, tetapi terus tumbuh dalam setiap langkah hidup,” pungkas Bunda Indah.