PWRI Lumajang Dorong Pelestarian Seni Karawitan di Tengah Arus Modernisasi

Kamis, 7 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LUMAJANG, detikkota.com – Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Lumajang, Endang Istijowati, menekankan pentingnya menjaga eksistensi seni karawitan sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. Hal ini disampaikannya saat melakukan monitoring latihan kelompok karawitan “Guyub Rukun Budaya Jawi” di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Rabu (6/8/2025).

Menurut Endang, seni tradisional seperti karawitan kini menghadapi tantangan serius akibat derasnya arus globalisasi dan dominasi budaya digital. Ia menilai minat generasi muda terhadap seni tradisi mulai menurun, diperparah oleh kurangnya ruang promosi, eksposur media, dan regenerasi pelaku seni.

Meski demikian, Endang tetap optimistis bahwa seni karawitan masih memiliki masa depan, selama ada upaya kolektif untuk menjaga dan mengembangkannya. Ia mengajak semua pihak, mulai dari komunitas budaya, institusi pendidikan, pemerintah daerah, hingga masyarakat umum untuk bersinergi dalam pelestarian budaya lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Budaya tradisional bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana pembentukan karakter. Jika ini hilang, maka kita kehilangan jati diri,” tegasnya.

Sebagai bentuk komitmen, Endang mengusulkan sejumlah strategi pelestarian, antara lain penyelenggaraan pelatihan karawitan bagi generasi muda, pelibatan seniman lintas genre, digitalisasi pertunjukan lewat media sosial, serta pengintegrasian seni tradisional ke dalam kurikulum sekolah.

Ia juga mendorong digelarnya festival seni tradisional di tingkat desa dan kecamatan sebagai sarana apresiasi yang berkelanjutan terhadap budaya lokal.

Endang mengapresiasi komitmen kelompok “Guyub Rukun Budaya Jawi” yang tetap rutin berlatih sebagai wujud cinta terhadap budaya. Ia berharap semangat tersebut bisa menginspirasi komunitas lain di Lumajang.

“Budaya harus dijaga bersama. Kita punya warisan luhur yang tidak hanya indah, tapi juga sarat nilai pendidikan. Jangan sampai budaya itu hilang,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kota Probolinggo Semarak, Pro Night Culture Festival Season 2 Kembali Jadi Magnet Warga
Festival Nyunggi Susu Meriahkan The Seven Lakes Festival 2025 di Probolinggo
Pemkab Sumenep Gelar Haul Raja-Raja se-Madura, Teladani Nilai Perjuangan dan Kebijaksanaan Leluhur
Prosesi Arya Wiraraja Warnai Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep
Puluhan Pelukis Ikuti Festival Seni Lukis Madura 2025 di Sumenep
Ribuan Penari Siap Meriahkan Gandrung Sewu 2025, Termasuk Diaspora dari Amerika
Haul Akbar K.R. Khotib Paranggan Dihadiri Ribuan Jamaah dan Tokoh Nasional
Motif “Wader Kesit” Jadi Sorotan di Banyuwangi Batik Festival 2025

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 12:54 WIB

Kota Probolinggo Semarak, Pro Night Culture Festival Season 2 Kembali Jadi Magnet Warga

Sabtu, 15 November 2025 - 20:45 WIB

Festival Nyunggi Susu Meriahkan The Seven Lakes Festival 2025 di Probolinggo

Selasa, 28 Oktober 2025 - 08:46 WIB

Pemkab Sumenep Gelar Haul Raja-Raja se-Madura, Teladani Nilai Perjuangan dan Kebijaksanaan Leluhur

Minggu, 26 Oktober 2025 - 02:51 WIB

Prosesi Arya Wiraraja Warnai Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:21 WIB

Puluhan Pelukis Ikuti Festival Seni Lukis Madura 2025 di Sumenep

Berita Terbaru

Proyek pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Jl. Adirasa Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep

Daerah

Pelaksana Proyek Dapur Gizi Diduga Tahan Upah Pekerja

Senin, 17 Nov 2025 - 13:51 WIB