Sambut Baik Kedatangan Investor Asing, Ketua Umum LSM BIDIK Ingatkan Dinas Perikanan Sumenep Untuk Kreatif

SUMENEP, detikkota.com – Ketua Umum LSM BIDIK (Barisan Investigasi Dan Informasi Keadilan) sekaligus Wasekjend Media Independen Online Indonesia Jakarta Didik Haryanto sangat menyambut baik dengan kedatangan investor dari Singapura yang tertarik untuk berinvestasi demi mengembangkan sektor perikanan di Kabupaten Sumenep.

“Sangat baik dan menyambut baik kedatangan investor itu, berniat untuk berinvestasi di bidang perikanan Sumenep,” ujar pria yang akrab disapa Didik cako, Rabu (22/01/2025).

Namun, sebagai putra daerah, Didik yang juga diketahui sebagai Ketua DPD Gibran Center Sumenep mengingatkan kepada Dinas Perikanan agar lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam memberikan pelayanan terhadap nelayan, terutama dalam segi pembinaan.

Sebab, telah banyak kasus nelayan di Kota Keris ini beralih profesi sebagai penjaga warung kelontong di luar kota, yang itu menurutnya sangat miris sekali, sementara Sumenep sangat terkenal dengan maritimnya, namun warganya malah banyak beralih profesi menjadi penjaga warung dan lain sebagainya.

“Kita perlu mengingatkan kepada Dinas Perikanan Sumenep, setidaknya mereka aktif, kreatif dan inovatif, ciptakan bagaimana para pelaut itu gemar melaut, dan hasilnyapun bisa melimpah. Jangan sampai ada kasus seperti sekarang dimana para nelayan beralih profesi menjadi penjaga toko kelontong di luar kota.

Ini terkesan sangat luci, dimana mereka kelaut tanpa modal Kulaan, harusnya lebih menguntungkan, namun mereka malah pergi keluar kota menjaga toko kelontong, padahal menjaga toko kelontong harus merantau dan jauh dari keluarga, kalaupun punya toko sendiri dia kan belanja atau kulaan itu ada HPPnya, sementara kelaut gratis punya tuhan tanpa HPP, tapi kenapa orang (nelayan) ikut berbondong-bondong menjaga toko kelontong,” ucap Didik.

“Karena mereka tidak pernah mendapatkan ilmu pengetahuan bagaimana caranya menangkap ikan dengan baik, dan hasilnya bisa melimpah. Mereka hanya didoktrin untuk mendapatkan bantuan saja. Belum lagi bantuan itu bisa dijadikan bancakan korup oleh oknum-oknum tertentu,” sambungnya.

Ditambah lagi, kata Didik, baru-baru ini banyak kasus nelayan kita menangkap ikan dengan memakai bondet. “Ini sangat miris dan OPD terkait nyenyak tidur gaess, waduh berat kalau begini,, harusnya mereka turun tangan tu dan lebih serius dalam memberikan pemahaman serta pemberdayaan terhadap nelayan kita,” tutupnya.

Keperdulian Didik terhadap Sumenep menjadi jauh lebih baik ini patut di acungi jempol, pasalnya dia yang juga dikenal sebagai Owner Batik Tulis Canteng Koneng tentu sudah terbiasa kreatif guna terus mengembangkan desain batiknya yang pasarnya terus meroket hingga saat ini.