SUMENEP, detikkota.com – Wakil Bupati Sumenep sekaligus Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep, KH Imam Hasyim, S.H., M.H., mengajak para santri untuk berperan aktif membangun pemerintahan yang bersih, berintegritas, dan berpihak kepada rakyat.
Pesan tersebut disampaikan KH Imam Hasyim dalam momentum Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Alun-Alun Sumenep, Selasa (21/10/2025). Ia menegaskan bahwa semangat santri harus menjadi energi moral dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
“Santri harus hadir bukan hanya sebagai pengingat moral, tetapi juga pelaku perubahan dalam menciptakan birokrasi yang bersih dan berdisiplin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Attaufiqiyah Aengbajaraja, Kecamatan Bluto, itu, karakter santri seperti kejujuran, kesederhanaan, dan tanggung jawab merupakan modal penting dalam membangun birokrasi yang beretika dan melayani rakyat.
Sebagai Ketua DPC PKB Sumenep, KH Imam Hasyim menegaskan bahwa nilai-nilai keislaman dan ajaran ulama harus menjadi dasar perjuangan politik dan pemerintahan. “Jika nilai-nilai santri diterapkan dalam birokrasi dan politik, insyaallah Sumenep akan memiliki pemerintahan yang bersih dan berkarakter,” katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sumenep saat ini tengah memperkuat transparansi anggaran, transformasi digital layanan publik, dan pengawasan internal sebagai bentuk komitmen mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
“Semangat santri dalam pemerintahan berarti semangat untuk melayani, bukan dilayani,” tegasnya.
Selain itu, KH Imam Hasyim menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan antara wilayah daratan dan kepulauan. Ia menilai distribusi anggaran yang adil merupakan wujud nyata pengabdian kepada rakyat.
“Pemimpin harus mampu mengelola APBD secara adil tanpa membeda-bedakan antara pulau dan daratan,” ujarnya.
Menurutnya, kepulauan Sumenep adalah aset daerah yang harus tumbuh bersama dengan wilayah daratan. “Membangun kepulauan berarti menjaga masa depan Sumenep yang berdaulat dan sejahtera,” tambahnya.
Ia juga mendorong para santri untuk berani mengambil peran di bidang pemerintahan, politik, dan sosial kemasyarakatan. “Pemerintahan yang bersih tidak akan terwujud tanpa keberanian moral dari mereka yang berjiwa santri,” katanya.
KH Imam Hasyim menegaskan, pemimpin sejati adalah yang mampu memberi keteladanan dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. “Tugas pemimpin bukan hanya membangun fisik, tetapi juga martabat dan kebahagiaan masyarakat,” tandasnya.
Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 ini, ia mengajak seluruh santri dan masyarakat untuk meneguhkan kembali nilai-nilai kejujuran, amanah, dan kesederhanaan dalam setiap kebijakan publik.
“Sumenep harus menjadi contoh bahwa nilai-nilai santri bisa menjadi roh pemerintahan modern — dari pesantren untuk rakyat, dari santri untuk negeri,” pungkasnya.
Penulis : Red
Editor : Red