SUMENEP, detikkota.com – Polemik pembangunan tambak garam dengan mereklamasi laut di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus berlanjut.
Terbaru, warga setempat dilaporkan ke pihak Poles Sumenep atas dugaan pencurian perahu oleh Horri, warga Desa Gersik Putih.
Sang pelapor, Horri diketahui sebagai salah satu pekerja lapangan pelaksanaan pembangunan tambak garam oleh penggarap yang ditolak warga.
Dalam laporannya, Horri mengaku perahu miliknya yang biasa digunakan untuk mengangkut material reklamasi pembangunan tambak dicuri sekelompok orang.
”Laporan ini beda lagi dengan laporan penyanderaan excavator dan ponton oleh H. Masdura Yuhedi selaku penggarap sebelumnya,” terang Marlaf Sucipto, Penasehat Hukum warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Menolak Reklamasi (Gema Aksi) melalui sambungan seluler, Sabtu (17/6/2023).
Atas laporan pencurian perahu tersebut, lanjut Sucipto, 3 warga Gersik Putih dipanggil Penyidik Satreskrim Polres Sumenep untuk dimintai klarifikasi. Ketiganya Yus Supriyadi, Feri, dan Homaidi.
”Kemarin, kami bersama 3 warga terlapor hadir memenuhi panggilan polisi,” imbuhnya.
Menurutnya, kepada penyidik 3 warga yang dimintai klarifikasi menerangkan bahwa tidak ada pencurian perahu pada tanggal 14 April 2023. Saat itu, beberapa orang yang kontra reklamasi memindahkan perahu yang biasa digunakan mengangkut material penggarap dari sisi utara dermaga Tapakerbau ke sisi selatan.
”Pemindahan perahu itu satu rangkaian dengan pemindahan ponton dan excavator dari tengah laut ke Dermaga Kalianget Timur. Tujuannya, supaya tidak digunakan lagi mengangkut material karena warga menolak reklamasi,” jelas Sucipto.
Advokat yang juga mantan aktivis PMII UIN Sunan Ampel Surabaya itu memastikan tidak ada aksi kriminalitas dan pencurian perahu, baik secara keseluruhan maupun sebagian dalam aksi warga menolak reklamasi.
“Soal alkon pompa air perahu yang sebelumnya dikabarkan hilang, juga sudah diakui oleh Wardi selaku operator perahu diambil sendiri pasca kejadian itu,” terangnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti ketika dikonfirmasi belum bisa memberikan komentar banyak soal 3 warga Desa Gersik Putih yang dilaporkan ke polisi oleh Horri.
Namun, melalui pesan singkat Widiarti menyebut 15 orang sudah diperiksa sebagai saksi, termasuk terlapor.
”Saat ini, Polres Sumenep sudah melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 15 orang dan memeriksa terlapor sebagian. Status kasus saat ini masih dalam tahap Penyelidikan,” tulisnya singkat.