SUMENEP, detikkota.com – PT Pertamina (Persero) berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan menggantinya dengan Pertamax Green 92.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, harga Pertamax Green 92 diperkirakan akan masuk kategori Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
“Ketika ini menjadi program pemerintah, Pertamax Green 92, harganya tentu regulated, tidak mungkin JBKP harganya diserahkan ke pasar, karena ada mekanisme subsidi atau kompensasi di dalamnya,” jelasnya dikutip dari detikOto, Sabtu (2/9/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Nicke menjelaskan rencana tersebut bagian dari Program Langit Biru tahap kedua. Menurutnya, kualitas Pertamax Green 92 lebih baik dibanding Pertalite.
“Kalau misalnya harga sama tetapi masyarakat mendapatkan (BBM) lebih baik dengan octan number lebih baik, sehingga untuk mesin juga lebih baik sekaligus emisinya menurun. Kenapa tidak?,” ucap Nicke.
Jika rencana itu diterapkan, maka tahun depan Pertamina hanya akan menjual 3 produk BBM. Satu di antaranya, Pertamax Green 92 yang mencampur RON 90 dengan 7 persen etanol.
“Kedua Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8% etanol, dan ketiga Pertamax Turbo. Jadi ada dua green gasoline, green energy, low carbon yang akan menjadi produk Pertamina,” paparnya.
Meski begitu, Nicke menegaskan keputusan penggantian Pertalite menjadi Pertamax Green 92 ada di tangan pemerintah. Dia menyebut pergantian tersebut hasil kajian internal Pertamina yang akan diusulkan ke pemerintah.
“Implementasinya tentu menjadi ranah pemerintah untuk memutuskan. Jadi, 2024 mohon dukungannya kami akan mengeluarkan lagi yang disebut Pertamax Green 92, sebetulnya ini Pertalite dicampur dengan etanol, sehingga oktannya naik dari 90 ke 92,” pungkasnya.